Kluivert Mulai Langkah di Timnas Indonesia, Usung Basis STY – Sebuah era baru untuk timnas Indonesia bersama Patrick Kluivert telah dimulai. Pelatih asal Belanda ini berkomitmen untuk menghadirkan sepak bola yang menawan dan meraih empat poin dalam dua pertandingan awalnya. Patrick Kluivert secara resmi diperkenalkan sebagai pelatih timnas Indonesia pada Minggu, 12 Januari 2025, di Hotel Mulia, Jakarta. Dikabarkan telah menandatangani kontrak hingga 2027 dengan opsi perpanjangan dua tahun, Kluivert bertekad memberikan dampak positif bagi timnas Indonesia.
“Saya baru saja menjelaskan bahwa kami memiliki rencana empat tahun yang terbagi menjadi dua tahap,” kata Kluivert. “Tahap pertama adalah memberikan dampak dan mencapai hasil. Semua orang tahu kami akan menghadapi empat pertandingan, empat final. Setelah itu, fokus kami adalah membangun dan mengimplementasikan. Namun, yang paling penting adalah mencapai hasil dan membuat dampak.”
Gaya atraktif
Namun, ia akan tetap fleksibel dan tidak akan memaksakan timnas Indonesia untuk bermain dengan sistem 4-3-3. “Yang terpenting bagi saya adalah menyukai sepak bola dengan gaya menyerang dan penguasaan bola. Gaya bermain akan mengikuti setelahnya,” tambahnya. “Dalam sepak bola, sistem bisa berubah-ubah. Satu hal yang pasti, Kluivert berjanji akan menghadirkan permainan yang menarik dan dominan dengan gaya menyerang.
Pendekatan ini menjadi strategi untuk merebut hati para penggemar sepak bola Indonesia. Ia bertekad menjadikan hasil kerja gemilang pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong (STY), sebagai pijakan. “Menurut saya, yang terpenting untuk memenangkan hati penggemar adalah memenangi pertandingan,” ujar Patrick Kluivert saat menjawab pertanyaan dari jurnalis Kompas.com. “Memainkan sepak bola yang menarik dan atraktif. Saya juga mengapresiasi pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong, atas kerja kerasnya yang luar biasa.”
“Semuanya berakar dari kesuksesan tersebut. Bagi saya, kunci utama untuk mendapatkan dukungan publik adalah tampil baik dan memenangkan pertandingan,” kata mantan juara Liga Champions 1995 bersama Ajax itu.
Target Empat Poin
Tantangan berikutnya bagi Kluivert adalah dua pertandingan dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pada Maret 2025, timnas Indonesia akan menghadapi Australia di Sydney dan melawan Bahrain di Jakarta.
Dalam dua pertandingan resmi pertamanya sebagai pelatih timnas Indonesia, Kluivert menargetkan hasil tak terkalahkan. Ia optimis timnas Indonesia setidaknya dapat mengumpulkan empat poin dari dua pertandingan tersebut. “Kita harus tampil tajam melawan Australia, dan juga melawan Bahrain,” ungkap Kluivert. “Dari dua laga awal, saya ingin meraih empat poin. Kami mengincar enam poin, namun tetap harus menghormati lawan,” tambahnya. Sebagai pelatih, Kluivert berusaha memahami lebih dalam budaya Indonesia.
Menurutnya, membangun komunikasi yang efektif dengan para pemain adalah hal yang esensial. “Gaya bermain di Indonesia memang berbeda dengan di Eropa. Namun, saya yakin kami dapat menerapkan apa pun yang kami inginkan asalkan dapat menyelaraskan pemikiran para pemain dengan kami,” ucap Patrick Kluivert. “Kami juga ingin para pemain dapat menunjukkan performa maksimal mereka di lapangan.”
“Saya yakin hal yang paling penting adalah menyampaikan filosofi kami kepada para pemain, agar mereka juga bisa bekerja keras untuk meraih tujuan kami bersama,” kata Kluivert.
Budaya Indonesia dan Berpose dengan Peci
Di penghujung konferensi pers, Kluivert tampak berusaha semakin menyatu dengan budaya Indonesia.
Pada awalnya, Kluivert berpose sambil memegang jersey merah timnas Indonesia dengan namanya tertera di belakang. Kemudian, ia berinisiatif menambahkan aksesori lain, yaitu peci, penutup kepala tradisional Indonesia.
Para jurnalis yang memenuhi Hotel Mulia segera mengabadikan momen tersebut.
“Sekarang sudah resmi. Ini sebenarnya milik Coach Patrick yang dibawa dari kamar hotelnya. Saya lupa memberikannya kepadanya,” ujar pembawa acara konferensi pers, Paul Palele, ketika menjelaskan momen Kluivert mengenakan peci. Sebelumnya, Kluivert berbagi cerita tentang pengalamannya menikmati hidangan khas Indonesia. Ia sempat mencicipi makanan Indonesia tak lama setelah tiba di Jakarta pada Sabtu (11/1/2025).
“Ya, hidangan ini cukup besar. Saya suka makanannya,” kata Patrick Kluivert. “Semua baik-baik saja, saya tidak punya keluhan,” tambah mantan penyerang timnas Belanda tersebut. “Tidak ada kejutan besar,” ujar Kluivert sambil tersenyum. Demikian berita ini disampaikan oleh PRIA4D.